Kami akan menyuguhkan daftar tempat wisata Dieng yang paling memikat yang ada di Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Lokasi tenpat wisata Dieng terletak 26 km dari pusat kota Wonosobo, berada di antara perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, tempat wisata Dieng disebut juga sebagai tempat persemayaman para dewa dewi.
Nama Dieng berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “Di” yang artinya tempat yang tinggi dan “Hyang” yang artinya tempat para dewa dewi. Masyarakat lokal menyebut tempat wisata di Wonosobo paling terkenal ini sebagai sebuah wilayah yang begitu indah dengan karakteristik suasana spritual yang kental. Di kawasan wisata Dieng, terdapat banyak candi kuno dan berukuran kecil, semuanya terhampar di dataran tinggi gunung api tersebut. Candi-candi tersebut bercorak Hindu, memiliki arsitektur yang unik dan indah.
Dataran tinggi Dieng terhampar di ketinggian 2.093 m dpl, membuatnya memiliki udara yang begitu sejuk dengan selimut kabut tebal yang menutupinya. Suhu rata-rata di tempat ini adalah 15 – 20 celcius. Panorama indah yang menakjubkan inilah yang membuat Dataran Tinggi Dieng diyakini sebagian kalangan sebagai tempat persemayaman dewa dewi.
Berikut adalah daftar tenpat wisata paling bagus di Dieng
Dataran Tinggi Dieng memiliki sejumlah pesona wisata yang menawan, ada banyak objek menarik yang dapat Anda nikmati di sana. Namun, di antara semuanya itu, berikut ini adalah sejumlah landmark wisata Dieng paling memikat yang patut Anda ketahui.
Candi di Dataran Tinggi Dieng
Di Dataran Tinggi Dieng, candi-candi Hindu yang tersebar di sana dinamakan sesuai dengan nama tokoh-tokoh dalam epik Mahabharata yang terkenal itu. Ada Bima, Arjuna, Gatot Kaca, Srikandi, dan sebagainya.
Seni arsitektur candi mengadopsi bangunan candi yang ada di India. Hal ini dapat terlihat dari arca-arca yang menghiasi sisi bangunan candi, di antaranya Mahakala, Nandi Swara, Durga Mahesasura Mardini, Ganesa, dan Agastya. Dua bangunan candi yang dapat dibandingkan adalah Candi Arjuna yang mirip dengan Candi Bhintargaon di India serta Candi Semar yang mirip dengan Candi Parasurameswara (India) dengan bentuk Mandapa.
Bukit Sikunir Dieng
Di bukit inilah keindahan sunrise (matahari terbit) paling memikat dapat Anda temui di kawasan wisata Dieng. Bukit Sikunir berada pada ketinggian sekitar 2.200 m dpl, terletak di arah selatan kawasan Dieng, secara administratif berada di Desa Sembungan, sebuah desa yang berada di permukaan tertinggi di seluruh Pulau Jawa.
Pesona warna oranye dari matahari yang terbit di kawasan ini begitu indah terlihat. Warna oranye tersebut seperti warna kunyit sehingga membuat masyarakat lokal memberi nama bukit tersebut dengan sikunir, berasal dari bahasa Jawa yaitu kunir, yang artinya kunyit.
Telaga Warna Dieng
Di kawasan wisata Dieng, terdapat sebuah telaga yang menyuguhkan fenomena alam yang begitu indah, yakni pergantian warna air dari telaga tersebut. Inilah Telaga Warna Dieng, sebuah landmark memikat yang dapat Anda temui di Kabupaten Wonosobo. Anda dapat menyusuri tepian telaga ini, juga terdapat balkon kecil sebagai tempat duduk bersantai menikmati keindahan alam yang ada di sana.
Jika Anda tertarik menyaksikan keindahan Telaga Warna Dieng secara utuh, Anda dapat mendaki ke puncak bukit yang memagari telaga tersebut. Di ketinggian itu, Anda akan menjumpai keindahan telaga dengan warna-warni yang begitu menawan hati, dengan gradasi warna yang memikat.
Air di telaga ini terkadang berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi. Hal ini terjadi karena di dalam air tersebut terdapat kandungan sulfur cukup tinggi sehingga ketika sinar matahari mengenainya, maka warna air telaga nampak berwarna warni. Di bagian tengah telaga ini, Anda dapat menyaksikan letupan air mendidih sebagaimana yang ada di Kawah Putih Ciwidey Bandung.
Telaga Cebong Dieng
Telaga Cebong Dieng
Inilah telaga di atas awan, sebuah telaga yang berada di ketinggian 2.300 m dpl, terletak di Desa Sembungan. Telaga Cebong adalah harmoni alam yang indah yang dapat Anda temui di kawasan wisata Dieng di Wonosobo. Anda bahkan dapat berkemah di kawasan telaga ini.
Warna langit yang biru berpadu dengan hijaunya perbukitan yang memantul pada permukaan telaga yang tenang dan jernih. Di tempat ini, Anda akan merasakan keindahan alam yang begitu menawan dan udara pegunungan yang menyegarkan. Menaiki perahu dan mengitari telaga ini adalah cara terbaik untuk merasakan pesona alam yang dimiliki telaga di atas awan tersebut. Pernahkah terbayang oleh Anda berperahu di atas gunung?
Air di telaga ini tidak bercampur dengan belerang, oleh sebab itu warnanya jernih dan bersih. Memiliki kedalaman 2 – 4 meter, Anda bahkan dapat memancing di Telaga Cebong ini. Pada umumnya, para penikmat perjalanan yang datang ke kawasan wisata Dieng terlebih dahulu menikmati sunrise di Bukit Sikunir Dieng sebelum singgah ke Telaga Cebong.
Sumur Jalatunda
Sumur Jalatunda
Terletak di arah paling barat kawasan wisata Dieng, tepatnya terletak di Desa Wisata Pekasiran, Sumur Jalatunda memiliki beberapa versi cerita asal muasal sumur. Menurut asumsi ilmiah, sumur berwarna hijau pekat berdiameter sekitar 90 meter ini adalah sebuah kepundan yang terbentuk akibat letusan gunung api jutaan tahun lalu. Sementara, ada mitos yang menyebutkan bahwa dahulu kala ada seorang putri cantik jelita yang gemar mengenakan pakaian serba putih, namun berperangai jahat. Putri cantik ini sering meminta tumbal kepada masyarakat sekitar untuk dikorbankan dan ditenggelamkan di sumur ini.
Untuk dapat sampai di sumur ini, Anda harus meniti 257 anak tangga. Saat sampai di anak tangga terakhir, Anda akan melihat tumpukan batu kerikil yang terhampar beralaskan karung beras. Menurut keyakinan masyarakat lokal, mereka yang mampu melempar batu kerikil ke sumur sejauh jarak tertentu akan mendapatkan keberuntungan dan terkabul niat serta keinginannya. Inilah sebab batu kerikil di tempat ini menambah keunikan dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk mengunjunginya.
Tetapi, batu yang digunakan untuk melempar keberuntungan adalah batu yang harus dibeli dari anak-anak Dieng di lokasi sumur ini, yaitu batu kerikil beralas karung ala kadarnya di ujung anak tangga. Anda hanya harus mengeluarkan biaya Rp 500 untuk batu kerikil itu.
Hai jumpa lagi pada tulisan saya yang terbaru, kali ini saya akan membahas tentang Informasi Wisata Dieng, Hotel dan Paket Wisata Menarik di Dieng untuk menuju liburan tahun baru 2014. silahkan disimak ya.
Dieng adalah sebuah dataran tinggi terluas no. 2 didunia setelah Nepal, secara administratif masuk kedalam kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Dataran Tinggi Dieng menawarkan banyak tempat wisata yang sudah lama dikenal keberadaanya, namun demikian masih sedikit informasi yang mengulas informasi wisata Dieng termasuk hotel, paket wisata Dieng dan akomodasi lainnya.
Untuk menuju Dataran Tinggi Dieng ada banyak jalur yang digunakan, salah satunya melalui Banjarnegara, namun demikian hingga kini wisatawan lebih memilih melalui jalur Wonosobo karena kedekatan dengan Kota Yogyakarta dan Semarang.
Pertanyaanya adalah, berapa sih biaya berwisata ke Dieng, mulai dari Hotel, paket wisata termasuk transportasi ? ...
Hotel (Penginapan Hotel)
Penginapan di Dieng rata-rata berbentuk Homestay, yakni rumah penduduk asli Dieng yang dijadikan tempat penginapan, soal biaya sangat terjangkau, mulai dari 150rb - 300rb/ malam, sedangkan hotel terletak di pusat kota Wonosobo ataupun Banjarnegara, jika membutuhkan referensi silahkan klik Hotel Dieng
Transportasi ke Dieng
Jika tidak menggunakan kendaraan pribadi memang agak susah untuk menjangkau ke Dieng, terlebih belum ada transportasi langsung yang menghubungkan Dieng dengan kota-kota besar di Jawa Tengah, seperti Yogyakarta ataupun Semarang. Biasanya, wisatawan yang menginginkan kenyamanan bisa mengambil program paket wisata ataupun tour oleh biro perjalanan setempat. Seperti apa layanan paket wisata ke Dieng ? silahkan baca penawaranya di Paket Wisata Dieng
Rekomendasi
Rekomendasi bagi wisatawan yang belum pernah ke Dieng sebelumnya :
Salam.
Dieng adalah sebuah dataran tinggi terluas no. 2 didunia setelah Nepal, secara administratif masuk kedalam kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Dataran Tinggi Dieng menawarkan banyak tempat wisata yang sudah lama dikenal keberadaanya, namun demikian masih sedikit informasi yang mengulas informasi wisata Dieng termasuk hotel, paket wisata Dieng dan akomodasi lainnya.
Untuk menuju Dataran Tinggi Dieng ada banyak jalur yang digunakan, salah satunya melalui Banjarnegara, namun demikian hingga kini wisatawan lebih memilih melalui jalur Wonosobo karena kedekatan dengan Kota Yogyakarta dan Semarang.
Pertanyaanya adalah, berapa sih biaya berwisata ke Dieng, mulai dari Hotel, paket wisata termasuk transportasi ? ...
Hotel (Penginapan Hotel)
Penginapan di Dieng rata-rata berbentuk Homestay, yakni rumah penduduk asli Dieng yang dijadikan tempat penginapan, soal biaya sangat terjangkau, mulai dari 150rb - 300rb/ malam, sedangkan hotel terletak di pusat kota Wonosobo ataupun Banjarnegara, jika membutuhkan referensi silahkan klik Hotel Dieng
Transportasi ke Dieng
Jika tidak menggunakan kendaraan pribadi memang agak susah untuk menjangkau ke Dieng, terlebih belum ada transportasi langsung yang menghubungkan Dieng dengan kota-kota besar di Jawa Tengah, seperti Yogyakarta ataupun Semarang. Biasanya, wisatawan yang menginginkan kenyamanan bisa mengambil program paket wisata ataupun tour oleh biro perjalanan setempat. Seperti apa layanan paket wisata ke Dieng ? silahkan baca penawaranya di Paket Wisata Dieng
Rekomendasi
Rekomendasi bagi wisatawan yang belum pernah ke Dieng sebelumnya :
- Rencanakan perjalanan wisata ke Dieng jauh-jauh hari, termasuk anggaran yang disiapkan.
- Booking penginapan jauh-jauh hari, karena pada musim liburan akan sedikit sulit mencari penginapan di Dieng.
- Jika berencana mengikuti program paket wisata, bicarakan terlebih dahulu harga, layanan dan fasilitas yang ditawarkanya.
- Perlengkapan yang harus dibawa : Jaket gunung, sepatu lapangan, dan keperluan pribadi mengingat obyek wisata di Dieng berupa wisata alam terbuka dan berhawa udara Dingin.
Salam.
Label:
Dataran Tinggi Dieng,
News
Udara Dieng memang dingin, tapi kami merasakan hangatnya sebuah layanan paket wisata ke Dieng, sebuah sambutan yang ter-istimewa dari DIENG plaTOUR (Sebuah penyedia layanan paket Wisata ke Dieng yang kami booking sebelumnya).
Selama mengikuti Paket 2 Hari 1 Malam ke Dieng bersama CV. DIENG plaTOUR ada sebuah pengalaman seru yang tak pernah terlupakan.
Pagi hari udara Dieng di bulan Februari 2013 terasa sangat dingin, entah berapa suhunya yang jelas kata cruw DIENG plaTOUR, seperti bulan Juli dan Agustus Dieng berada pada puncak terdingin (Ga' bisa kebayang, seperti apa dinginya). Waktu itu langit masih gelap, kami mulai melakukan perjalanan menuju Bukit Sikunir, yang telah lama membuat kami penasaran. Menurut beberapa informasi, Bukit sikunir adalah tempat paling menakjubkan untuk menyaksikan Sunrise (Matahari terbit) kondangnya, dibukit Sikunir matahari terbit berwarna ke-emasan dan kini lebih ngetren disebut sebagai Golden Sunrise Sikunir.
Detik-detik menegangkan, suasana yang sudah lama kami tunggu-tunggu dan fenomena alam seperti apa yang akan kami saksikan, jam sudah menunjukkan pukul 05.10 di ufuk timur, dua Gunung besar terlihat begitu megah, ia adalah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Tiba-tiba, secercah cahaya mulai memancarkan, membelah dua Gunung raksasa dan ... begitu dahsyat, Indah!
Ini adalah pemandangan yang terindah yang pernah kami lihat, sangat menakjubkan, dan seribu potong kata tak mampu melukiskan negeri kahyangan Dieng di Bukit Sikunir.
Terima kasih kepada DIENG plaTOUR, kami senang telah mendapatkan layanan paling istimewa, sukses untuk crwnya.
Selama mengikuti Paket 2 Hari 1 Malam ke Dieng bersama CV. DIENG plaTOUR ada sebuah pengalaman seru yang tak pernah terlupakan.
Pagi hari udara Dieng di bulan Februari 2013 terasa sangat dingin, entah berapa suhunya yang jelas kata cruw DIENG plaTOUR, seperti bulan Juli dan Agustus Dieng berada pada puncak terdingin (Ga' bisa kebayang, seperti apa dinginya). Waktu itu langit masih gelap, kami mulai melakukan perjalanan menuju Bukit Sikunir, yang telah lama membuat kami penasaran. Menurut beberapa informasi, Bukit sikunir adalah tempat paling menakjubkan untuk menyaksikan Sunrise (Matahari terbit) kondangnya, dibukit Sikunir matahari terbit berwarna ke-emasan dan kini lebih ngetren disebut sebagai Golden Sunrise Sikunir.
Detik-detik menegangkan, suasana yang sudah lama kami tunggu-tunggu dan fenomena alam seperti apa yang akan kami saksikan, jam sudah menunjukkan pukul 05.10 di ufuk timur, dua Gunung besar terlihat begitu megah, ia adalah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Tiba-tiba, secercah cahaya mulai memancarkan, membelah dua Gunung raksasa dan ... begitu dahsyat, Indah!
Ini adalah pemandangan yang terindah yang pernah kami lihat, sangat menakjubkan, dan seribu potong kata tak mampu melukiskan negeri kahyangan Dieng di Bukit Sikunir.
Terima kasih kepada DIENG plaTOUR, kami senang telah mendapatkan layanan paling istimewa, sukses untuk crwnya.
Label:
Dataran Tinggi Dieng
Teknologi Informasi (TI) merupakan perangkat penting yang memperkuat daya saing suatu bank. Dengan TI yang efektif, transaksi dapat dijalankan secara akurat, cepat dan dengan biaya rendah. Sebagai salah satu wujud kepedulian kami akan TI di tahun 2006 adalah dengan diterapkannya buku tabungan dengan sistem passbook yang sebelumnya dilakukan secara manual. Selain menjadi lebih efisien dan efektif, penampilan buku tabungan pun menjadi lebih elegan yang dapat meningkatkan citra kepercayaan nasabah terhadap BSY.
BPR Bank Surya Yudha (BSY) melakukan lompatan besar dengan menerapkan Real Time Online system langkah tersebut seiring makin berkembangnya perusahaan, yaitu dengan meluasnya jaringan ekspansi kantor, meningkatnya nasabah, serta beragam produk yang dimiliki.
Hal itu membuat Core Banking System yang lama dinilai sudah tak dapat memenuhi lagi kebutuhan pelayanan perbankan. Oleh karena itu dibutuhkan Core Banking System (Hardware dan Software) yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang mapan.
“Setelah melakukan berbagai studi banding dan seleksi Core Banking System sekitar 2 tahun, akhirnya manajemen sepakat untuk gunakan IBM AS - 400 i – Series dengan software milik aplikasi WinCore. Per 18 Agustus 200, system baru ini diterapkan.” Alasannya memilih i – Series didasarkan pada persaingan yang demikian ketat saat ini. BPR Bank Surya Yudha bukan hanya bersaing dengan BPR lain di Jateng, namun juga dengan Bank Umum yang kantornya sudah tersebar luas.
Karena itu kami perlu fondasi teknologi informasi yang handal, yang dapat mendukung kebutuhan bisnis dan layanan nasabah saat ini dan masa mendatang. Setelah ini, kami sudah rencanakan menerapkan ATM Bersama dan Mobile Banking.”
RP. 6 Miliar.
Setidaknya Rp. 6 Miliar digelontorkan untuk menerapkan teknologi tersebut. “kami bisa buktikan bahwa BPR tidak bisa dipandang sebelah mata karena kami professional.”
Pencanangan sistem baru tersebut dilakukan Senin, 17 Agustus 2009 dan dengan sistem ini merupakan modal awal untuk ekspansi ke seluruh Jateng.
ATM
Sebagai wujud mengutamakan pengembangan produk berbasis teknologi informasi, di tahun 2010 BSY telah mewujudkan fasilitas ATM dengan bekerjasama secara aktif dengan Bank Syariah Mandiri(BSM) melalui co-branding ATM. Sebagai tahap pertama, kerjasama ini masih dilakukan secara offline sehingga baru ditujukan bagi kalangan internal karyawan BSY saja.
Untuk tahap lanjutan di tahun 2011 kerjasama co-branding ATM ini, BSY dan BSM masih dalam penggarapan melalui sistem host to host/switching secara online. Pada fase kedua inilah produk ATM Host to Host ini akan dipasarkan kepada nasabah secara luas. Untuk kepentingan sistem online ini, pihak BSY masih harus menambahkan investasi berupa host to host/switching untuk menghubungkan sistem inti perbankan kedua bank.
BPR Bank Surya Yudha (BSY) melakukan lompatan besar dengan menerapkan Real Time Online system langkah tersebut seiring makin berkembangnya perusahaan, yaitu dengan meluasnya jaringan ekspansi kantor, meningkatnya nasabah, serta beragam produk yang dimiliki.
Hal itu membuat Core Banking System yang lama dinilai sudah tak dapat memenuhi lagi kebutuhan pelayanan perbankan. Oleh karena itu dibutuhkan Core Banking System (Hardware dan Software) yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang mapan.
“Setelah melakukan berbagai studi banding dan seleksi Core Banking System sekitar 2 tahun, akhirnya manajemen sepakat untuk gunakan IBM AS - 400 i – Series dengan software milik aplikasi WinCore. Per 18 Agustus 200, system baru ini diterapkan.” Alasannya memilih i – Series didasarkan pada persaingan yang demikian ketat saat ini. BPR Bank Surya Yudha bukan hanya bersaing dengan BPR lain di Jateng, namun juga dengan Bank Umum yang kantornya sudah tersebar luas.
Karena itu kami perlu fondasi teknologi informasi yang handal, yang dapat mendukung kebutuhan bisnis dan layanan nasabah saat ini dan masa mendatang. Setelah ini, kami sudah rencanakan menerapkan ATM Bersama dan Mobile Banking.”
RP. 6 Miliar.
Setidaknya Rp. 6 Miliar digelontorkan untuk menerapkan teknologi tersebut. “kami bisa buktikan bahwa BPR tidak bisa dipandang sebelah mata karena kami professional.”
Pencanangan sistem baru tersebut dilakukan Senin, 17 Agustus 2009 dan dengan sistem ini merupakan modal awal untuk ekspansi ke seluruh Jateng.
ATM
Sebagai wujud mengutamakan pengembangan produk berbasis teknologi informasi, di tahun 2010 BSY telah mewujudkan fasilitas ATM dengan bekerjasama secara aktif dengan Bank Syariah Mandiri(BSM) melalui co-branding ATM. Sebagai tahap pertama, kerjasama ini masih dilakukan secara offline sehingga baru ditujukan bagi kalangan internal karyawan BSY saja.
Untuk tahap lanjutan di tahun 2011 kerjasama co-branding ATM ini, BSY dan BSM masih dalam penggarapan melalui sistem host to host/switching secara online. Pada fase kedua inilah produk ATM Host to Host ini akan dipasarkan kepada nasabah secara luas. Untuk kepentingan sistem online ini, pihak BSY masih harus menambahkan investasi berupa host to host/switching untuk menghubungkan sistem inti perbankan kedua bank.
Label:
Bank Surya Yudha
Bank Surya Yudhakencana (BSY) didirikan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dalam bentuk Perseroan Terbatas pada tanggal 12 April 1992 berdasarkan ijin dari Departemen Keuangan Republik Indonesia No.Kep.066/KM.13/92. Kehadiran BPR Bank Surya Yudha di tengah-tengah masyarakat merupakan perwujudan dari kebutuhan akan pelayanan jasa perbankan yang lebih baik dengan berbasis budaya masyarakat lokal.
Pendiri sekaligus sebagai Pemegang Saham mayoritas BPR Bank Surya Yudha adalah Satriyo Yudiarto. Dengan latar belakang pendidikan di bidang Perbankan yaitu di STIKUBANK Semarang (d/ AKUBANK) dan lulus pada tahun 1971 sebagai lulusan terbaik, Satriyo Yudiarto langsung dipercaya oleh Pemerintah Daerah Banjarnegara untuk merintis pendirian sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik Pemerintah Daerah Banjarnegara dan sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama. Namun jabatan ini tidak terlalu lama dipegang olehnya sebab sejak 1 Juli 1972 Satriyo Yudiarto bergabung dengan The Bank of Tokyo, Ltd., sebuah Bank Asing terkemuka di dunia dan bertaraf International yang berkantor Pusat di Tokyo,Jepang, hingga masa pensiunnya di tahun 2000.
Dengan pengalaman dan pengetahuan selama hampir 29 tahun bekerja di Bank bertaraf Internasional, kemampuan Satriyo Yudiarto sebagai seorang Bankir di dalam dunia Perbankan sudah tidak diragukan lagi. Berbekal pengalaman dan pengetahuan inilah, Satriyo Yudiarto bersama-sama dengan ketiga anaknya mendirikan BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara dengan didasari jiwa yang ingin menyumbangkan pengalaman dan pengetahuannya di sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), dengan menggunakan pendekatan sosial budaya masyarakat kecil yang diintegrasikan dalam pendekatan bisnis. Hal ini dilakukan karena sektor UMKM selama ini belum tersentuh sepenuhnya oleh Bank Umum, khususnya didaerah pedesaan yang justru cenderung masih menjadi mangsa dan terperangkap oleh para Rentenir. Selain itu juga rasa keprihatinan yang mendalam saat melihat banyaknya masyarakat yang masih masih belum memiliki pekerjaan tetap dan masih menjadi pengangguran, sehingga hati nurani terpanggil untuk sedikit membantu dalam penyediaan lapangan kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat.. Satriyo Yudiarto juga ingin menerapkan etos kerja Jepang yang telah terbukti selama ini di dunia dalam mengembangkan perusahaan yang dilandasi dengan sikap disiplin, semangat kerja yang tinggi, jujur, loyal, serta pantang menyerah (ulet).
Pendiri sekaligus sebagai Pemegang Saham mayoritas BPR Bank Surya Yudha adalah Satriyo Yudiarto. Dengan latar belakang pendidikan di bidang Perbankan yaitu di STIKUBANK Semarang (d/ AKUBANK) dan lulus pada tahun 1971 sebagai lulusan terbaik, Satriyo Yudiarto langsung dipercaya oleh Pemerintah Daerah Banjarnegara untuk merintis pendirian sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik Pemerintah Daerah Banjarnegara dan sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama. Namun jabatan ini tidak terlalu lama dipegang olehnya sebab sejak 1 Juli 1972 Satriyo Yudiarto bergabung dengan The Bank of Tokyo, Ltd., sebuah Bank Asing terkemuka di dunia dan bertaraf International yang berkantor Pusat di Tokyo,Jepang, hingga masa pensiunnya di tahun 2000.
Dengan pengalaman dan pengetahuan selama hampir 29 tahun bekerja di Bank bertaraf Internasional, kemampuan Satriyo Yudiarto sebagai seorang Bankir di dalam dunia Perbankan sudah tidak diragukan lagi. Berbekal pengalaman dan pengetahuan inilah, Satriyo Yudiarto bersama-sama dengan ketiga anaknya mendirikan BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara dengan didasari jiwa yang ingin menyumbangkan pengalaman dan pengetahuannya di sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), dengan menggunakan pendekatan sosial budaya masyarakat kecil yang diintegrasikan dalam pendekatan bisnis. Hal ini dilakukan karena sektor UMKM selama ini belum tersentuh sepenuhnya oleh Bank Umum, khususnya didaerah pedesaan yang justru cenderung masih menjadi mangsa dan terperangkap oleh para Rentenir. Selain itu juga rasa keprihatinan yang mendalam saat melihat banyaknya masyarakat yang masih masih belum memiliki pekerjaan tetap dan masih menjadi pengangguran, sehingga hati nurani terpanggil untuk sedikit membantu dalam penyediaan lapangan kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat.. Satriyo Yudiarto juga ingin menerapkan etos kerja Jepang yang telah terbukti selama ini di dunia dalam mengembangkan perusahaan yang dilandasi dengan sikap disiplin, semangat kerja yang tinggi, jujur, loyal, serta pantang menyerah (ulet).
Label:
Bank Surya Yudha
BPR Bank Surya Yudha merencanakan upgrade sistem pada tahun 2009. Setelah melakukan beberapa perbandingan dan permintaan tender dari beberapa perusahaan TI, akhirnya mereka memilih IBM. Mereka memutuskan untuk membeli server i-series.
Bank Surya Yudha banyak melayani nasabah kelas mikro dan UKM. Mereka juga hanya beroperasi secara regional dalam satu provinsi. Karena jumlah nasabah yang hanya terbatas di daerah Jawa Tengah saja mereka mengaku tidak membutuhkan server yang terlalu tinggi spesifikasinya. BPR Bank Surya Yudha akhirnya memutuskan membeli server dengan kemampuan terendah di jajaran i-series, yaitu seri 520.
Saat ini, BPR Bank Surya Yudha memiliki 2 unit IBM system i model 520, satu unit dipakai sebagai mesin production bank yang diletakkan di kantor pusat Banjarnegara dan satu unit dipakai untuk back up system (DRC) di lokasi kantor cabang Purwokerto. Sistem back up yang digunakan adalah sistem “warm” back up.
Selama ini BPR Surya Yudha mengalami beberapa masalah.Mereka sering dipandang sebelah mata sebagai bank yang kurang professional, baik dari segi SDM maupun pelayanannya. Ternyata dengan mengaplikasikan sistem server tersebut, Bank Surya Yudha mampu menjadi bank yang sukses. Bahkan, mereka mampu memperoleh BPR Award untuk kategori Best IT dan Best Performance pada ajang Asia Pacific Conference and Exhibition 2010 di Jakarta Convention Center.
Bank sekecil apapun tetaplah sebuah bank. Dalam hal transaksi, segala jenis bank memiliki regulasi yang sama. Oleh karena itulah, bank-bank tersebut sebenarnya membutuhkan sebuah sistem yang menampung semua transaksi sesuai dengan regulasi Bank Indonesia. Dengan dasar pertimbangan seperti itu seharusnya bank-bank daerah tidak perlu ragu untuk mengimplementasi sebuah sistem canggih untuk menyokong kepuasan nasabahnya, seperti yang dilakukan BPR Bank Surya Yudha.
Bank Surya Yudha banyak melayani nasabah kelas mikro dan UKM. Mereka juga hanya beroperasi secara regional dalam satu provinsi. Karena jumlah nasabah yang hanya terbatas di daerah Jawa Tengah saja mereka mengaku tidak membutuhkan server yang terlalu tinggi spesifikasinya. BPR Bank Surya Yudha akhirnya memutuskan membeli server dengan kemampuan terendah di jajaran i-series, yaitu seri 520.
Saat ini, BPR Bank Surya Yudha memiliki 2 unit IBM system i model 520, satu unit dipakai sebagai mesin production bank yang diletakkan di kantor pusat Banjarnegara dan satu unit dipakai untuk back up system (DRC) di lokasi kantor cabang Purwokerto. Sistem back up yang digunakan adalah sistem “warm” back up.
Selama ini BPR Surya Yudha mengalami beberapa masalah.Mereka sering dipandang sebelah mata sebagai bank yang kurang professional, baik dari segi SDM maupun pelayanannya. Ternyata dengan mengaplikasikan sistem server tersebut, Bank Surya Yudha mampu menjadi bank yang sukses. Bahkan, mereka mampu memperoleh BPR Award untuk kategori Best IT dan Best Performance pada ajang Asia Pacific Conference and Exhibition 2010 di Jakarta Convention Center.
Bank sekecil apapun tetaplah sebuah bank. Dalam hal transaksi, segala jenis bank memiliki regulasi yang sama. Oleh karena itulah, bank-bank tersebut sebenarnya membutuhkan sebuah sistem yang menampung semua transaksi sesuai dengan regulasi Bank Indonesia. Dengan dasar pertimbangan seperti itu seharusnya bank-bank daerah tidak perlu ragu untuk mengimplementasi sebuah sistem canggih untuk menyokong kepuasan nasabahnya, seperti yang dilakukan BPR Bank Surya Yudha.
Pertumbuhan laba yang terus menunjukkan tren naik, mengantarkan Bank Perkreditan Rakyat Bank Surya Yudha (BSY) Banjarnegara dan Wonosobo memperoleh predikat ‘Sangat Bagus’ tahun kinerja 2010. BPR BSY Banjarnegara menempati peringkat ketiga dan BPR BSY Wonosobo di tempat ketujuh untuk kategori BPR beraset di atas Rp 100 miliar versi Majalah Infobank dalam edisi Juni 2011.
Pada penghujung tahun 2010, BSY berhasil mencetak laba sebesar Rp 31 Miliar atau tumbuh 54,78%. Asset tumbuh sebesar 30,66% dari Rp. 525,73 miliar menjadi Rp 686,93 miliar pada tahun 2010. BPR BSY Wonosobo mencatat pertumbuhan laba sebesar 248,74% atau mencapai Rp 9,12 miliar dari tahun 2009 yang hanya Rp 2,61 miliar.
Keberhasilan melambungkan laba tentu dipengaruhi beberapa faktor. DPK tumbuh 38,94% atau menjadi Rp 75,36 miliar pada Desember 2010. Sementara kreditnya tumbuh 28,54% atau menjadi Rp 141,48 miliar.
“Selama 19 tahun berkiprah, BSY terus berkembang menjadi lembaga keuangan terpercaya. Penghargaan, menjadi motivasi untuk terus melayani nasabah, klien, investor dengan maksimal. Terima kasih juga kami sampaikan atas kepercayaannya selama ini,” tegas Direktur Utama BPR BSY, Agus Budi Santoso BSc sambil menyebut BPR BSY berdiri 12 April 1992.
Dengan diperolehnya berbagai penghargaan, menjadikan BSY sebagai tempat untuk studi banding dari dalam maupun luar negeri seperti BPR-BPR Se-Indonesia antara lain BPR Se-Wilayah Kerja Bank Indonesia Sumatera Utara, Papua, Jawa Timur, dll. Sedangkan dari luar negeri adalah Canthilan Bank Phillipine.
BSY juga menjadi tempat magang SMA dan Universitas baik dalam maupun luar negeri, di antaranya mahasiswa/i dari Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Universite Libre de Bruxelles (ULB) Belgia dan Polandia serta New York University, Amerika Serikat.
Pada penghujung tahun 2010, BSY berhasil mencetak laba sebesar Rp 31 Miliar atau tumbuh 54,78%. Asset tumbuh sebesar 30,66% dari Rp. 525,73 miliar menjadi Rp 686,93 miliar pada tahun 2010. BPR BSY Wonosobo mencatat pertumbuhan laba sebesar 248,74% atau mencapai Rp 9,12 miliar dari tahun 2009 yang hanya Rp 2,61 miliar.
Keberhasilan melambungkan laba tentu dipengaruhi beberapa faktor. DPK tumbuh 38,94% atau menjadi Rp 75,36 miliar pada Desember 2010. Sementara kreditnya tumbuh 28,54% atau menjadi Rp 141,48 miliar.
“Selama 19 tahun berkiprah, BSY terus berkembang menjadi lembaga keuangan terpercaya. Penghargaan, menjadi motivasi untuk terus melayani nasabah, klien, investor dengan maksimal. Terima kasih juga kami sampaikan atas kepercayaannya selama ini,” tegas Direktur Utama BPR BSY, Agus Budi Santoso BSc sambil menyebut BPR BSY berdiri 12 April 1992.
Dengan diperolehnya berbagai penghargaan, menjadikan BSY sebagai tempat untuk studi banding dari dalam maupun luar negeri seperti BPR-BPR Se-Indonesia antara lain BPR Se-Wilayah Kerja Bank Indonesia Sumatera Utara, Papua, Jawa Timur, dll. Sedangkan dari luar negeri adalah Canthilan Bank Phillipine.
BSY juga menjadi tempat magang SMA dan Universitas baik dalam maupun luar negeri, di antaranya mahasiswa/i dari Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Universite Libre de Bruxelles (ULB) Belgia dan Polandia serta New York University, Amerika Serikat.
Label:
News